Minggu, 06 Juli 2008

Pulsa dan Handphone


Pembodohan oleh Operator Seluler


Perang tarif antar operator seluler semakin seru. Mereka berlomba-lomba menawarkan tarif telepon dan SMS semurah mungkin. Bahkan, jika harga-harga barang lain membumbung tinggi akibat kenaikan harga BBM, tarif seluler justru cenderung turun.


Mereka juga gencar beriklan, baik di media massa maupun iklan outdoor. Setiap saat program bisa berubah. Setiap waktu tarif seluler juga dapat berganti. Bahkan, terkadang program yang di tawarkan tak masuk di akal.


Siapa yang di untungkan ? Tentu saja penyedia operator seluler. Keuntungan yang mereka dapat pun menggunung. Sebab, saat ini pengguna ponsel semakin banyak. Sekarang ponsel bukan barang mewah. Anak SD pun kini sudah menenteng ponsel. Bahkan, sopir angkot, tukang becak, pedagang kaki lima, pemulung pun sudah punya ponsel.


Fenomena lain, saat ini sudah jamak, satu orang memiliki lebih dari satu ponsel. Malah ada yang sampai lima ponsel dengan operator yang berbeda! Sarana komunikasi memang penting. Tapi, kalau dihitung-hitung kira- kira berapa besar belanja komunikasi kita dalam sebulan? Siapa yang menikmati hasilnya? Benarkah kita sekarang "dibodohi" operator seluler.

Tidak ada komentar: