Minggu, 29 Maret 2009

POLITIK DAN ILMU POLITIK

Bab I
POLITIK DAN ILMU POLITIK
Para pakar ilmu politik, menyebut ilmu politik sebagai ratunya ilmu-ilmu social(the queen of social sciences). Aristoteles dalam bukunya Politics (tahun 335 Sebelum Masehi) bahwa “secara alamiah manusia adalah makhluk berpolitik”. Dalam bahasa Yunani disebut “Zoon Politikon”. Aristoteles menyebutkan bahwa politik merupakan hakikat keberadaan manusia dalam kehidupan bermasyarakat.
Ilmu social – social lainnya (ilmu ekonomi, ilmu hukum, sosiologi, dll)adalah memang berdiri tegak sendiri – sendiri. C.C Rodee menilai 3 faktor dalam memperbandingkan ilmu – ilmu social, yaitu :
The scientific potential of their subject matter
The methodologies of their research
The analitycalrigor of their findings
Politik sebagai disiplin ilmu
Ilmu politik sebagai “ratu” ilmu – ilmu kemasyarakatan karena ilmu politik mempelajari serta memusatkan kajiannya pada hal – ihwal yang menyngkut gejala – gejala paling hakiki dan mendasar dalam kehidupan manusia, yaitu perjuangan untuk kekuasaan atau minimal perjuangan untuk hidup. Selain itu politik mempelajari Negara dan pemerintahan yang merupakan organisasi tertinggi. Khususnya asumsi pokok bahwa hanya melalui adanya kebijakan yang diterapkan oleh Negara dimungkinkan adanya pengendalian terhadap gejala – gejala yang dipelajari pada bidang ilmu lainnya (ilmu ekonomi,sosiologi, ilmu hokum dll).
Perkembangan ilmu politik
Ilmu politik dilahirkan di Yunani (Plato, Aristoteles, Thuycidides) sekitar 4-5 abad sebelum Masehi, berlanjut pada zaman Romawi (Polybius dan Cicero). Lalu dibangkitkan lagi oleh Niccolo Machiavelli di Italia (awal abad XVI), sebelum dibahas di Perancis (akhir abad XVI), dimantapkan di Inggris dan Jerman (awal abad XIX). Sampai akhirnya, diakui dan berkembang pesat sebagai disiplin ilmu yang mandiri di Amerika (awal abad XX).
Gejala – gejala politik dapat kita katakan “ dimana ada manusia dan tata susunan masyarakat, maka disitu ada gejala politik”. Pertumbuhannya sebagai disiplin ilmu yang dikembangkan secara mandiri, barulah terwujudkan menjelang akhir abad XIX.
Politik dan Cuaca
Politik memang kompleks, dan hal ihwal politik pun tidak mudah dan sederhana untuk mengendalikannya. Oleh karena itu, ada yang mengumpamakan politik bagaikan cuaca. Setiap orang membicarakan tentang cuaca,namun tidak ada yang bisa mengendalikannya (every body talks about the wheater, but no body does anyting about it).
Politik dan focus kekuasaan
Secara garis besar, politik adalah berkenaan dengan kekuasaan pengaruh, kewenangan pengaturan dan ketaan dan ketertiban. Misalnya, bahwa antara daya atau kekuasaan dengan pengaruh adalah suatu kesinambungan atau konsekwensi logis. Sedangkan ketaan dan ketertiban adalah akibat atau tujuan.
Maka “politik” atau hal – hal yang menyangkut poltik, adalah mencakup 3 unsur pokok, yaitu:
Kekuasaan (power)
Kekuasaan (authority)
ketaatan atau ketertiban (order)
Ilmu poltik juga dapat diterapkan menganalisis hal – hal di luar (system) Negara dan pemerintah.
Objek dan definisi hal - ihwal ilmu politik
Ilmu politik dalam arti sempit, memang menyangkut hal Negara dan pemerintahan. Namun, dalam arti luas, adalah mencakup sekitar 5 macam objek, sasaran atau pusat perhatian, yaitu:
Negara (the state)
Pemerintahan (government)
Kekuasaan dan kewenangan (power and autority)
Kelembagaan masyarakat (organization of society)
Kegiatan dan tingkah laku politik (political activity and behavior)
Di bawah ini, kutipan beberapa definisi ilmu politik:
Ilmu politik adalah mempelajari hal – ihwal Negara
(J.K Bluntschli, penulis buku Theory of the State, 1921)
Ilmu politik adalah mempelajari (Negara dan) pemerintahan
(Wilbur White, penulis White’s Political Dictionary, 1947)
Ilmu politik adalah mempelajari gejala kekuasaan
(Harold D Lasswell & Abraham Kaplan, Power Society, 1961)
Ilmu politik adalah mempelajari kelembagaan masyarakat
(Kogekar,dikutip dari : The Liang Gie,1978 : 12)
Ilmu politik adalah mempelajari kegiatan politik
(Rodee,Introduction to Political Science, 1983)
BAB II
RUANG LINGKUP DAN BATASAN ILMU POLITIK
Ilmu politik (kontemporer) tergolong bidang keilmuan yang relative baru: kajian teoritikal dan praktik yang berkaitan dengan “politik” : dapat ditelusuri dari perkembangan sejak 3 sampai 5 abad sebelum masehi.
Sejarah pertumbuhan : dari Plato sampai Merriam
Plato (427-347SM) dan Aristoteles (384-322SM),banyak bertumpu pada telaahan filsafat. Plato dan Aristoteles bahkan belum menyebut nama ilmu politik (political science), hanya mencantumkan istilah “politik” (politics).
Pada zaman Romawi, telaah politik juga masih berbau filsafat yaitu dengan tokoh seperti Polybius dan Cicero. Setelah zaman Yunani kuno dan zaman Romawi, perkembangan politik yang dianggap modern adalah pada era “renaissance” di Eropa (abad XV), bahkan Niccolo Machiavelli (1469-1527
) disebut “the first modern political scientist”. Dalam bukunya Machiavelli “the prince” adalah kajian mengenai perlu adanya seorang pemimpin kuat,yang dapat menerbitkan kekacauan serta mendamaikan suku-suku bangsa yang saling bertikai.
Kata “ilmu politik”, baru digunakan oleh Jean Bodin (ilmuan Perancis) pada tahun 1576,dalam bukunya berjudul Six Books Concerning the State.
Pada awal abad XX, Charles E Merriam dari Universitas Chicago, dengan buku New Aspect of Politics, yang diterbitkan tahun 1925, dan George E.G Catlin dengan bukunya The Science and Method of Politics (1927).
Bidang – bidang telaahan ilmu politik
Bidang – bidang telaahan yang dicakup oleh ilmu politik, adalah :
Filsafat politik (Political Philosophy)
Proses pemerintahan (Executive Process)
Perilaku dan pengaturan administrative (Administrative Organization and Behavior)
Peran dan kekuasaan legislative (legislative politics)
Hubungan hukum dengan pemerintahan (Judicial and Legal Process)
Partai politik dan pemilihan umum (Political Parties and general election)
Kekuatan – kekuatan politik dan pendapat umum (Political Powers and Public Opinion)
Sosialisasi politik (Political Socialization)
Sejarah dan budaya politik (political culture and history)
Politik Internasional (International politics)
Politik luar negeri (foreign politic)
Pembangunan politik (political Development)
Perbandingan politik dan pemerintahan (Comparative politics and government)
Teori dan metodologi politik (Political Theory and Methodology)
UNESCO, merumuskan ke dalam 4 bidang utama dengan 15 cabangnya, Joseph S. Roucek,, dkk, membaginya ke dalam 5 bidang,serta Dillon, dkk, membaginya atas 9 bidang. Ada yang mengemukakan 8 bidang pokok dengan pembagiannya atas 9 sub bidang

1 komentar:

erviana chubby mengatakan...

tolong dong penjelasan lebih lengkap tentang bidang-bidang telaahan ilmu politik